7 Faktor Risiko Asma yang Mungkin Anda Miliki

DITULIS OLEH:
Cindy Wijaya 

Desember 1, 2014


Setiap tahun jumlah penderita asma semakin bertambah, namun tidak ada seorang pun yang tahu penyebab pasti dari penyakit ini. Antara satu orang dengan orang lain bisa berbeda pemicu asma kambuh. Tampaknya, ada beberapa faktor risiko yang diyakini dapat meningkatkan kerentanan seseorang terserang asma.

Berikut ini adalah beberapa faktor risiko asma yang paling sering dimiliki oleh penderitanya.

Riwayat Keluarga

Genetik memainkan peranan yang cukup penting dalam menentukan seberapa besar kerentanan Anda terserang asma. Apabila salah seorang orang tua Anda memiliki asma, maka Anda cenderung memilikinya juga.

Jenis Kelamin dan Usia

Kedua faktor ini selalu beriringan. Asma paling sering mulai dimiliki sejak masa kanak-kanak dan itulah kenapa anak kecil lebih rentan terserang asma. Walau begitu, ada yang sama sekali tidak merasakan gejala asma sampai setelah mereka dewasa. Kasus demikian dikenal dengan istilah adult-onset asthma (asma di usia dewasa).

Pada usia kanak-kanak, anak laki-laki lebih cenderung mengalami gejala asma dibandingkan anak perempuan. Namun pada usia dewasa, pria maupun wanita memiliki risiko asma yang sama besarnya.

Alergi

Asma erat kaitannya dengan alergi. Tingkat sensitivitas Anda terhadap alergen (pemicu reaksi alergi)—semisal debu, bulu hewan piaraan, jamur, ataupun zat-zat beracun—sering kali bisa menjadi acuan mengenai potensi terserang asma. Tidak jarang alergen tersebut juga memicu serangan asma setelah Anda terserang asma. Jika demikian kasusnya, maka yang diderita adalah asma akibat alergi.

Merokok

Asap rokok menimbulkan iritasi di saluran pernapasan, bahkan penelitian sudah menunjukkan bahwa perokok aktif mempunyai risiko lebih besar mengembangkan asma. Apabila seorang ibu merokok saat di masa kehamilan, anaknya cenderung dilahirkan dengan kecenderungan penyakit asma. Sama halnya apabila seorang anak sering menghirup asap rokok (perokok pasif), ia cenderung mengalami gejala asma.

Polusi Udara

Ozon, komponen utama dari asap, tercipta ketika zat-zat kimia yang berasal dari pabrik industry bercampur dengan sinar matahari. Sejumlah studi menunjukkan bahwa anak-anak yang tinggal di daerah sangat tercemar sangat berisiko mengembangkan penyakit asma—khususnya mereka yang sering bermain di tempat terbuka.

Obesitas

Riset telah membuktikan adanya hubungan antara berat badan berlebih dengan risiko asma. Meskipun belum ada alasan yang jelas mengenai hubungan kedua hal ini, namun para ahli meyakini bahwa penyebabnya adalah peradangan tingkat rendah di seluruh tubuh akibat obesitas. Banyak penderita asma yang tadinya obesitas merasa lebih baik setelah mereka menurunkan berat badan.

Infeksi Saluran Pernapasan

Kondisi saluran pernapasan yang bermasalah selama masa balita dan kanak-kanak dapat menyebabkan suara bengek. Beberapa anak yang mengalami infeksi saluran pernapasan pada akhirnya merembet menjadi asma kronis. Tapi, seberapa besar peran infeksi dalam menyebabkan asma masih belum diketahui.

Apakah Anda memiliki salah satu faktor risiko di atas? Beberapa faktor risiko asma sangat mungkin dicegah dengan perubahan gaya hidup. Misalnya, bagi perokok aktif alangkah lebih baik apabila Anda berupaya menghentikan kebiasaan tersebut. Bukan cuma Anda yang diuntungkan, keluarga maupun orang lain di sekitar Anda pun turut merasakan manfaatnya.

Tentang Penulis

Artikel dibuat oleh tim penulisan deherba.com kemudian disunting oleh Cindy Wijaya seorang editor dan penulis beragam artikel kesehatan. Ia senang meriset dan berbagi topik-topik kesehatan dan pemanfaatan herbal. Tinggal di Bogor “kota hujan” sehingga mencintai suasana hujan dan sering mendapat inspirasi ketika hujan. Silakan klik di sini untuk kontak penulis via WhatsApp.

Anda mendapat manfaat dari artikel-artikel kami? Mohon berikan ulasan untuk terus menyemangati kami menulis > Google Review

{"email":"Email address invalid","url":"Website address invalid","required":"Required field missing"}